DIET - Keiko Akai merasa sangat kesal. Mahasiswi cantik yang berusia 21 tahun ini sudah cukup lama berencana untuk menjalani diet pisang, tapi tetap saja belum juga bisa memulainya. Bukan karena dia kurang gigih dalam berusaha. "Setiap hari, aku terus mendatangi OK Store, supermarket lokal," katanya. "Bahkan, aku baru saja dari sana. Tidak ada pisang diatas rak, dan itu sudah berlangsung selama satu bulan." Berat badan Akai tidak pernah lebih dari 100 punds (45,5 kg), dan begitu ramping sehingga pinggangnya tenggelam di dalam Zara skirt berukuran terkecil. Dia tidak usah lagi menurunkan berat badannya. Tapi gadis-gadis jepang yang terobsesi dengan dengan diet cenderung untuk mencoba setiap trend baru. Jadi, saat Akai mendengar seorang artis terkenal berhasil menurunkan 26 pound berat badannya melalui Morning Banana Diet, dia harus mencobanya. Dan memburu pisang saat supermarket lokal, dan banyak lainnya, bersaksi pada populeritas dari fad diet terbaru. "Toko-toko besar kehabisan pisang sejak siang, dan bakan Ito Yokado (salah satu supermarket terbesar) kehabisan pisang setelah jam 3 sore," kata Tomoyuki Horiuchi, sales representative dari Tokyo Seika Boeki Co., Ltd., perusahaan grosir buah dan sayuran. Hiromi Ohtaki dari Dole Japan, salah satu importir pisang terbesar di Jepang, melihat ledakan dalam penjualan terutama akibat Morning Banana Diet.
Pisang biasanya tidak begitu laris selama musim panas, terutama musim panas tahun ini yang sangat panas. Namun selama 4 bulan terakhir, permintaan telah mengarahkan Dole Japan untuk meningkatkan importnya sebanyak 25%, tapi masih tetap tidak mampu memenuhi permintaan. "Ini adalah keadaan darurat," kata Ohtaki. "Kami telah mengimport pisang dari Philipina selama lebih dari 40 tahun, namun hal seperti ini baru pertama kali terjadi pada kami, dan kami merasa kesulitan untuk memenuhinya." Morning Banana Diet itu simple: Sarapan dengan sepotong pisang (atau sebanyak yang anda suka) dan air dengan temperatur ruangan; makan apapun yang anda suka saat siang dan makan malam (sebelum jam 8 malam). Jam 3 sore anda boleh ngemil, tapi tidak ada desert setelah makan malam dan harus tidur sebelum tengah malam. Sumiko Watanabe, seorang apoteker di Osaka, mendesign diet bebas stress ini untuk membantu meningkatkan metabolisme suaminya, Hitoshi Watanabe yang overweight. Selama menjalani diet pisang, berat badan Mr. Watanabe turun sebanyak 37 pound dan memperkenalkan diet tersebut di mixi, salah satu jasa social marketing terbesar di Jepang. Semenjak Maret, Morning Banana Diet telah terjual lebih dari 730,000 copy, dan diterjemahkan serta dipublikasikan di Korea Utara dan Taiwan.
Diet ini menjadi semakin populer setelah sebuah acara TV menampilkan seorang penyanyi yang berhasil menurunkan 15 pound berat badannya hanya dalam 6 minggu. Semenjak itulah terjadi kekurangan pisang di Jepang. "Pisang mendadak hilang dari supermarket, karena ada peningkatan sebanyak 70 - 80% dalam penjualan mingguan jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu," kaya Takeshi Ozaki, seorang juru bicara dari Life Corporation yang menjalankan 201 supermarket diseluruh Jepang. Professor Masahiko Okada dari Niigata University School of Medicine mempertanyakan kehebohan seputar diet pisang. Tubuh manusia itu membutuhkan tiga gizi utama, yaitu karbohidrat, lemak, dan protein, katanya, dan "prinsipnya adalah untuk menyeimbangkan ketiga gizi ini dan jumlah konsumsi kalori harian.
Begitu memahaminya, anda tidak akan mudah lagi terpengaruh dengan fad diet, entah itu konnyaku ataupun banana diet." Tapi orang yang rentan terhadap fad diet seringkali mengabaikan petunjuk tersebut. Menurut Ministry of Finance, Jepang mengimport pisang sebanyak 970.000 ton di tahun 2007, sebagian besar dari Taiwan dan Philipina. "Butuh waktu 10 sampai 15 bulan untuk memanen pisang, jadi tidak mudah untuk bisa memenuhi peningkatan yang mendadak dalam permintaan," kata Dole's Ohtaki. Dole Japan sedang memperbaiki kelangkaan dengan cara menegosiasikan perjanjian distribusi dengan perusahaan Dole di negara-negara lain. Mensupply peningkatan dalam permintaan itu menguntungkan, karena harga pisang di Jepang meningkat sekitar 20% sebagai hasil dari kelangkaan supply yang bertepatan dengan diet fad.
Pisang bukanlah fad diet pertama yang menciptakan kelangkaan di pasar konsumen Jepang. Selama tahun 70-an, hal serupa pernah terjadi pada teh fungus, oolong, dan konnyaku; selama tahun 80-an terjadi pada formula bayi, pisang dan telur rebus; kemudian di tahun 90-an terjadi pada apel, nata de coco, coklat dan cabe; dan selama dekade ini black vinegar, jus wortel, susu kedele, beer yeast dan toasted soybean flour (kinako). Tahun kemarin diet fermented soybean (natto) mengosongkan rak-rak di supermarket. Berdasarkan pengalaman, Horiuchi memprediksi bahwa ledakan pisang hanya akan bertahan selama satu atau dua bulan. "Dulu juga pernah ada semua jenis diet yang menjadi hit. Tapi semuanya tidak bertahan lama, betul? Jadi, kami tidak benar-benar berada dalam surplus pisang yang tidak terkontrol."
Demikian artikel mari berburu pisang untuk diet, semoga bermanfaat unutk kita semua.
Salam sehat dan cantik selalu.
0 Response to "Mari Berburu Pisang untuk Diet"
Post a Comment