DIET - Semua orang pastilah mencintai diri, ingin melakukan berbagai usaha untuk kebahagiaan dirinya sendiri. mau menjadi orang yang berhasil dan mapan, ingin hidup penuh dengan kenikmatan dan berlimpah materi. Ingin berkuasa dan dikenal oleh banyak orang, ingin dapat bepergian ke sana kemari sekehendak hati. Semua daya dan upaya dikerahkan, orang berusaha untuk mewujudkan segala keinginan tersebut.
Satu hal mutlak harus dipenuhi, adalah memiliki badan yang sehat walafiat. Karena hanya dengan kesehatan, manusia lebih leluasa mengejar dan mewujudkan harapan.
Kesehatan adalah harta paling mahal, saking mahalnya sampai tidak terbeli oleh apapun. Orang rela mengeluarkan banyak uang saat sakit, demi mendapatkan kembali badan yang sehat.
Kebanyakan manusia sadar akan kesehatan, setelah merasakan tidak enaknya menyandang sakit. Padahal kalau kesadaran muncul dari awal dan mau membuka pengetahuan, justru saat sehat adalah sebaiknya kesempatan untuk menjaga dan jangan disia-siakan.
Impian manusia beraneka rupa, beberapa di antaranya sudah tersebut pada awal tulisan ini. Pendek kata semua yang mengenakkan, lazimnya pasti diinginkan setiap manusia.
Tersebab manusia dianugerahi hawa nafsu, yang dianggap menyenangkan pasti hendak diraih. Berawal dari hawa nafsu pula, akan membentuk kebiasaan yang perlahan mengurangi jatah sehat.
Hal ini pernah saya alami sendiri, ketika masih bujangan dan sudah memiliki gaji sendiri. Kala itu saya sering makan menjelang tidur malam, dengan porsi nasi memenuhi piring saji. Lauk diambil juga sesuka hati, mie goreng, telor dadar, tempe orek pedas, sayur oseng kangkung campur udang dan minum segelas es teh manis.
Makanan di depan meja memang enak dan nikmat, buktinya saya lahap makan hingga kekenyangan. Makan malam saja ternyata belum cukup, pulang kost masih sempat membungkus gorengan. Sambil nonton acara televisi, comot bakwan, tahu isi dan pisang goreng dikunyah sampai habis lima biji.
Hitung saja berapa kalori sudah masuk tubuh, konsumi malam itu penuh karbohidrat dan glukosa tinggi, beberapa menu dimasak dengan cara digoreng. Beberapa saat setelah isi perut, langsung merebahkan badan dan tidur-- ga bagus banget kan.
Kebiasaan makan dan ngemil dijalani saban hari, alhasil bobot badan perlahan tapi pasti merambat naik. Pipi berubah menjadi lebih chuby, lemak mulai muncul dan ngumpet di lengan, paha dan perut. Baju dan celana mulai tidak muat, ukuran lama berubah menjadi XL kadang XXL.
"Duh tambah makmur ya,"
Kalimat ini diucapkan teman lama atau kerabat, ketika bertemu di kampung saat mudik lebaran. Seperti sebuah ambigu, saya bingung mengartikan ucapan dari orang sekeliling. Kata tambah makmur, bisa diartikan sanjungan tapi bisa juga ledekan. "yang penting saya happy," bisik benak ketika melihat jarum timbangan mendekati angka seratus.
Tengah malam itu saya terbangun, tiba tiba badan sakit kalau digerakkan dan separuh badan seperti kesemutan. Sungguh saya ketakutan sendiri, membayangkan terkena sakit ini dan itu. Mulut ini melafalkan dzikir dan doa, berharap segera pulih seperti sedia kala dan tidak terjadi apa apa.
Dengan susah payah akhirnya saya bangkit, berusaha keras jalan kaki dan terus menggerakkan badan. Pikiran ini terus bekerja dan berputar, bagaimana cara supaya darah bisa mengalir dan badan kembali sehat.
Upaya dilakukan tidak sia sia, akhirnya badan terasa enteng dan kembali bergerak seperti sedia kala. Meski masih sedikit sakit kalau digerakkan, tapi lebih mending dibandingkan sebelumnya.
Beberapa hari kemudian saya datang ke dokter, diagnosa dilakukan dan disarankan merubah pola makan dan gaya hidup. Nasehat dokter benar benar saya kerjakan, sembari meyakini semua demi kebaikan diri sendiri.
DIET Sebagai Solusi
Tanpa terasa setahun sudah menjalani saran dokter, bobot tubuh ini perlahan mengalami penyusutan. Semua saya lakukan dengan susah payah (baca; tersiksa), menahan diri mengonsumsi aneka makanan yang biasanya digemari.
Gorengan bakwan, tahu isi dan pisang goreng langganan di dekat lapangan, dengan terpaksa sangat jarang disambangi. Halo apa kabar nasi putih, makanan utama orang Indonesia ini sudah sangat jauh berkurang dijadikan asupan tubuh.
Es teller dengan potongan aneka buah dan lelehan susu kental manis warna putih di atasnya, roti tawar isi cokelat yang dibakar pagi hari menemani kopi susu, mie ayam dekat pasar dengan saos yang banyak dan pangsit yang bisa minta tambah, dan lain sebagainya dan lain sebagainya.
Kepada semua makanan kegemaran, dengan sangat terpaksa diucapkan selamat berpisah. Eit's tunggu dulu, kalau bener bener kangen, sesekali boleh konsumsi tapi porsinya seperlunya saja---ingat ya, SESEKALI.
Saya memperbanyak konsumsi buah dan sayuran, tidak lupa rajin berolah raga rutin seminggu sekali atau dua kali. Sebulan dua bulan awal belum terasa perubahan, setelah enam bulan baru terasa dampaknya.
"Kamu awet muda, masih seperti dulu dan gak berubah" celetuk teman lama waktu Reuni beberapa hari setelah lebaran.
Perubahan benar saya rasakan, badan jadi lebih segar dan enteng tidak gampang capek dan sakit. Waktu masih gendut, saya punya kebiasaan kerokan seminggu atau dua minggu sekali. Sejak satu tahun terakhir, kebiasaan kerokan sangat jarang dilakukan. Dari sebelum puasa sampai sekarang, seingat saya badan ini belum tersentuh pinggiran uang logam dan balsemnya.
Apakah berat menjalani ?
Jawabnya sangat berat, ibarat perjuangan melawan hawa nafsu.
Bagaimana tidak, segala keenakan demi keenakan disingkirkan, semua makanan kegemaran hanya bisa dipandang mata. Saya terus berusaha disiplin dan tegas, semua dilakukan demi kebaikan dan kesehatan diri sendiri.
Perlahan-lahan mindset ini terbentuk, bahwa cinta sejati selalu butuh pengorbanan yang tidak ringan. Pun dalam mencintai diri sendiri, musti sanggup menaklukkan rintangan yang sangat tidak mudah.
Diet adalah cara mencintai diri sendiri, mengekang hawa nafsu terhadap makan sembarangan, demi konsumsi makanan sehat dan menyehatkan.
Bagi yang mengalami obesitas, mumpung badan belum sakit sebaiknya segera move on dari zona nyaman. Tak perlu bangga diri dengan lebarnya lingkar pinggang, hal itu justru muasal munculnya penyakit.
Segera persembahkan kesenangan sejati, dengan memberi asupan terbaik bagi tubuh. Informasi tentang diet, dengan mudah bisa didapatkan via googling di internet. So, tak perlu menunggu sakit untuk berubah lebih baik.
Demikian artikel diet adalah cara mencintai diri sendiri, semoga bermanfaat bagi kita semua.
Salam sehat dan cantik selalu.
0 Response to "Diet adalah Cara Mencintai Diri Sendiri"
Post a Comment