Ya, saya tulis pengalaman pribadi ini karena beberapa teman, tetangga dan orang lain menderita hipertensi. Bahkan, Prof Dr HM Ali Mansyur SH MHum, juga terkena stroke akibat darah tinggi. Beliau masih muda, energik, banyak gagasan dan sukses mendirikan lembaga pendidikan bergengsi.
Ia guru besar Unissula Semarang. Selain di almamaternya, ia juga pengajar di beberapa perguruan tinggi, sebagian di luar Jawa. Ia juga pendakwah yang suka mengisi pengajian di beberapa kota. Dialah motor penggerak lembaga pendidikan yang dikelolanya secara modern.
Tak hanya pengelolaan lembaga pendidikan dengan gedung-gedung modern, ia juga mengajak beberapa guru dan pengurus yayasan untuk studi banding ke luar negeri. Misalnya, ke Singapura, Malaysia, Tiongkok dan Australia. Ia ingin lembaga pendidikan yang didirikan setara dengan sekolah-sekolah hebat di negeri maju.
Ia tak ingin studi banding hanya di dalam negeri yang kemajuannya ''belum istimewa.'' Dia cerita, di Tiongkok, beberapa guru di SMP yang dikunjungi adalah profesor. Mana ada profesor di Indonesia yang bersedia mengajar di SMP?
Layaklah, kalau Tiongkok atau China sekarang sangat maju. Banyak produk smartphone dan berbagai perabot elektronik lainnya kini menyesaki pasar Indonesia. Ada smartphone merek Lenovo, Xiaomi, dsb, yang kini merajai Indonesia. Semua datang dari Tiongkok.
Belasan Didera Gangguan Hipertensi
Kembali ke masalah hipertensi atau darah tinggi. Saya pun pernah didera hipertensi hingga belasan tahun lamanya. Sangat menderita. Jika tensi meninggi, waduhhh.. mau makan apa yang tidak menambah berat hipertensi saya. Saya sering merasa sangat repot.
Saya sangat beruntung, sebelum hipertensi saya muncul, dokter langganan di perusahaan telah mengingatkan saya bahwa saya nantinya akan terkena hipertensi. Saya harus berhati-hati.
Apa yang diingatkan dokter itu ternyata betul. Saya akhirnya terkena gangguan darah tinggi. Walaupun saya sudah sangat berhati-hati, tetapi sering kali saya harus istirahat karena jatuh sakit akibat gangguan darah tinggi. Tensi saya naik hingga 100/170.
Jika tensi meningkat, saya harus periksa dokter dan istirahat di rumah beberapa hari. Terkadang, saya salah mengonsumsi makanan yang seharusnya dihindari. Paling rawan adalah ketika saya mendapatkan tugas menghadiri acara di hotel besar, seperti di Hotel Prasetya Mulya Jakarta dan Hotel Tunjungan Surabaya.
Mengapa paling rawan? Karena masakannya tidak sepenuhnya masakan tradisional seperti masakan di rumah. Terkadang campuran dengan bahan dari luar dan dimasak ala restoran besar.
Bahkan, saya pernah di Hotel Grand Candi Semarang, saya dijamu makanan barat. Walau saya sudah tanya dari segi kesehatan bagi penderita hipertensi, toh akhirnya saya harus "menderita" sampai hampir satu bulan akibat mengonsumsi masakan barat di Grand Candi.
Masih banyak kejadian yang membuat tensi saya tinggi dan saya harus istirahat karena jatuh sakit. Mencegah tensi tinggi memang bukan hal mudah saat itu. Puncaknya terjadi ketika saya naik haji. Ketegangan untuk beribadah ke Tanah Suci itu membuat tensi saya hingga 110/200.
Kolesterol Mengubah Kesehatan Saya
Saya sesungguhnya sudah belasan tahun mengonsumsi pil khusus untuk hipertensi. Pil harus dikonsumsi tiap hari. Sungguh menyiksa. Tetapi, saya tetap bersemangat untuk diet dan menghindari makanan dan minuman yang bisa merangsang tensi naik.
Titik balik terjadi akhir 2014. Saya mengalami kolesterol tinggi. Penderitaan yang saya alalami adalah sama dengan saat tensi naik. Bahkan, lebih berat daripada penderitaan akibat tensi naik.
Atas saran dokter sebuah klinik, saya jalani diet dengan serius. Saya minta dokter untuk mencatat apa saja yang harus saya hindari. Saya pun melakukannya dengan sungguh-sungguh dan sabar. Saya diberi pil untuk satu bulan. Tiap hari satu tablet.
Penderitaan akibat kolesterol tinggi lebih berat daripada penderitaan yang saya alami saat tensi naik. Saat itu kelosterol saya adalah 257. Seharusnya hanya 200. Lebih baik 190.
Harus istirahat satu bulan dengan minum pil tiap hari membuat saya bosan juga. Bosan untuk selalu istirahat di tempat tidur tiap hari. Saat saya pergi ke masjid untuk beribadah karena merasa kesehatan sudah membaik, eh penyakit datang lagi.
Pada hari ke-17, saya coba datangi dokter di klinik. Saya ingin ganti obat dengan dosis yang lebih tinggi sehingga penderitaan saya cepat hilang. Tetapi begitu sampai di klinik, dokter sudah pulang. Saya datang ke klinik memang sudah terlalu siang.
Akhirnya saya pulang dengan tangan hampa. Tetapi, saya tidak datang lagi ke klinik esoknya. Saya coba bertahan seperti jadwal dokter untuk mengonsumsi pil penurun kolesterol selama 30 hari.
Ternyata, belum sampai 30 hari atau tepatnya pada hari ke-25, saya merasa telah sehat kembali. Saya bisa beraktivitas seperti biasa dan tidak jatuh sakit.
Setelah satu bulan penuh dan tablet habis, saya kembali ke dokter. Eh, kolesterol saya turun menjadi 91. Woww.. sangat senang sekali saya. Tak hanya itu. Tensi saya juga turun drastis menjadi 80/120. Ya, saya seperti muda lagi.
Kondisi kesehatan seperti saya syukuri. Saya pun berusaha mempertahankannya. Walaupun tidak 100%, tetapi saya sangat berhati-hati jika mengonsumsi makanan dan minuman yang harus dihindari. Saya hanya mengonsumsi sedikit dan tidak tiap hari.
Diet tidak hanya membuat saya sehat kembali, tetapi juga membuat saya bisa melepaskan diri dari konsumsi pil penurun darah tinggi yang sudah saya lakukan belasan tahun. Bahkan, sudah satu kali berganti merek tablet karena efek samping dari tablet yang dikonsumsi terus-menerus.
Diet secara serius ternyata bisa menjadi solusi yang sangat efektif. Diet yang saya lakukan sebelumnya ternyata masih setengah-setengah. Belum sungguh-sungguh karena tidak total.
Saya berharap, dengan artikel ini, pembaca yang menderita hipertensi bisa benar-benar diet untuk menghindari hal-hal yang lebih fatal. Misalnya, terkena stroke dan mengalami kelumpuhan. Sembuhnya bukan main sulitnya. Ini saya saksikan pada beberapa kenalan di Semarang.
Demikian artikel cara cepat untuk bebas dari hipertensi dengan diet, semoga bermanfaat.
Salam sehat dan cantik selalu
0 Response to "Cara Cepat untuk Bebas dari Hipertensi dengan Diet"
Post a Comment